Thursday, February 28, 2019

Break Up! (The real story of mine)

I have a brother studying at MTSN 2 Bandar Lampung. He is a clever boy, but he is lazy to study at home.

One day, i saw something wrong with my brother. He kept using his phone and he looked so happy.  When he wanted to go to school, he took a long time just for combing his hair in front of mirror.
I suspected that my brother fell in love with someone.  I was so curious that i investigated it secretly.

When he left his phone in his room, i checked his phone and looked up some contacts on his message list.

Apparently, he had relationship with his classmate, Zaenab.  So i decided to make a plan about how to make them break up.

I changed the phone number of his girlfriend to be my own phone number. So, if he sent a message, it would be sent on my phone.

The following day, exactly on sunday, he sent a message "Hello my honey... Good morning."

I laughed at that time and replied the message shortly.  I just texted "yes".

My brother didn't realize that it was me who sent him a message. At that time, i was in my room and my brother was in the living room.

I looked at his expression through window and he looked so annoyed when he read the short answer.

He didn't text again.  So, i sent him a message "My baby... I want us to break our relationship up. I love another handsome boy. I am bored with you! Bye! "

My brother looked broken heart and got angry. He replied "Okay fine! If you want it! For your information! I can get another girl and she must be prettier than you! Bye! "

I was so satisfied that i laughed so much. I never thought that my brother would be too confident to say that stuff. Actually, i did it because i wanted him to focus on his study and honestly i didn't have the heart to do it but it was for his good so that i dared to do it.

My brother probably got angry with me, but he didn't show it up. However i hope he know that i do love him from the deep of my heart.

Thursday, February 7, 2019

Goodbye, things. (Fumio Sasaki)

Hi! Readers!
Kali ini, gua bakal ngebahas some important points i got from the book entitled "Goodbye, things." by Fumio Sasaki.


Siapa sih Fumio Sasaki? 

Fumio Sasaki adalah seorang penulis tiga puluh tahunan yang tinggal di apartemen kecil di Tokyo dengan 3 kemeja, 4 celana panjang, 4 pasang kaus kaki, dan sedikit benda-benda lainnya. Dia adalah salah satu dari sekian banyak pecinta minimalisme.
Kalo kalian kepo bisa liat videonya di 


Apa itu minimalis? 

Definisi minimalis itu luas dan relatif. Namun, menurut Fumio Sasaki, definisi dari minimalis itu sendiri adalah orang yang tahu persis hal-hal apa saja yang bersifat pokok bagi dirinya, dan mengurangi jumlah barang demi memberi ruang bagi hal-hal utama itu. 
Setiap orang punya daftar barang-barang pokok yang berbeda-beda. Jadi, penting menurut kita, belum tentu penting buat mereka. Minimalisme bukanlah ajang perlombaan mengenai siapa yang memiliki sedikit barang. Melainkan minimalisme adalah gaya hidup dimana kita harus tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. 

Mengapa minimalisme? 

Coba renungkan : tak seorangpun yang lahir ke dunia dengan membawa benda. 

Semua orang mengawali hidup sebagai minimalis. Nilai diri kita tidak ditentukan oleh seberapa banyak barang yang kita punya. Barang bisa membuat kita senang, tapi tidak lama. Sementara itu, semua benda yang kita perlukan sebetulnya hanya menghabiskan waktu, energi, dan kebebasan. 
Misalnya: Di atas lemari banyak sekali piala. Maka jika ingin membersihkan debu di atasnya, kita harus menurunkan piala, membersihkannya, lalu mengembalikan piala ke posisi semula.
Jika tidak ada piala, kita hanya perlu membersihkan saja dan tidak perlu menurunkan atau mengembalikan. 


Tokoh minimalisme:

1.Rasulullah SAW. (based on my opinion not Fumio Sasaki) 
2. Mahatma Gandhi (according Fumio Sasaki) 
3. Steve Jobs (according Fumio Sasaki) 
4. and so on! 


Bagaimana cara menjadi minimalis? 

1. Do it now! 

2. Buang barang-barang yang memang berupa sampah dari ruangan. 

3. Jika terlalu malas, minimal buang 1 barang yang tidak penting setiap harinya. 

4. Kurangi barang-barang kembar. (Jika punya sisir 3. Maka ambil satu dan singkirkan sisanya. )

5. Singkirkan barang yang dalam kurun waktu satu tahun tidak pernah terpakai. (termasuk buku, kalau kamu tidak pernah membaca buku itu selama setahun lebih maka sebaiknya disingkirkan. Jangan pernah berfikir "aku akan membacanya nanti" karena buku yang tidak pernah dibaca dalam kurun waktu satu tahun, pasti tidak akan dibaca "besok/nanti".

6. Dokumentasikan barang yang sulit dibuang. 

7. Sebelum menyingkirkan barang, fikirkan "jika barang ini hilang, apakah saya akan membelinya lagi?" (jika jawabannya "iya" maka barang itu memang penting bagi kamu).

8. Sewalah barang yang bisa disewa. Pinjamlah barang yang bisa dipinjam. (Jika kamera hanya digunakan saat momen penting, tidak perlu membeli kamera, sewa saja.)

9. Tidak perlu memikirkan harga barang yang akan disingkirkan, karena itu akan menghalangi kamu menyingkirkan barang yang tidak perlu. 

10. Rumah bukan museum, tidak perlu ada koleksi. (Semakin banyak koleksi semakin banyak pula energi dan waktumu yang harus kamu habiskan untuk merawatnya).

11. Tidak perlu membeli karena murah, tidak perlu membeli karena gratis. 

12. Saat membeli barang bedakan mana yang kebutuhan, mana yang keinginan.
13. Satu masuk, satu keluar. (Jika kamu ingin membeli tas baru, pastikan kalau tas lamamu tidak layak dipakai. Kalau sudah tidak layak, maka singkirkan. Setelah itu belilah yang baru. Jika ada yang masuk harus ada yang disingkirkan.)

14. Membuang barang memang mubazir. Tapi lebih mubazir lagi jika kita memiliki barang tapi tidak pernah menggunakannya. (Misalnya kamu memiliki banyak buku, tetapi kamu tidak pernah membacanya atau tidak membacanya lagi karena bosan).

15. Barang-barang yang sudah disingkirkan, sebaiknya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan (jika masih layak pakai). Jika tidak terpakai lebih baik jual kepada tukang rongsok.


Note : Apa yang gua tulis disini adalah sebagian kecil dari poin yang gua dapet dari buku "Goodbye, things." 
Kalau kalian mau beli, harga bukunya 78 ribu. I strongly suggest you to buy this book! Kenapa? Karena banyak banget kata-kata yang ngena dan juga memotivasi buat kita untuk lebih menghargai apa yang kita punya juga lebih bersyukur guys! 
Apa yang gua tulis disini cuma sebagian kecil deh belum ada apa-apanya. Belum ada juga quotes-quotes kecenya. If you have money! Just buy it! Or you can also watch the video in these links to know more about the book https://youtu.be/s8HiVi9RB6M  or https://youtu.be/_g8epjJWoUw .


"Goodbye, Things" by Fumio Sasaki

The Perks of Being an Introvert

    The Perks of Being an Introvert   Being an introvert means that someone gains energy from being solitude away from the crowd. Norm...